Seni Kaligrafi Jepang, atau yang sering di sebut dengan Shodō (書道) adalah seni menulis huruf Jepang dengan gaya tertentu, misalnya tebal dan tipisnya garis. Shodō sendiri mulai dikenal di Jepang setelah seorang kaligrafer China Wang Xizhi datang kejepang dengan membawa kaligrafi yang menggunakan huruf China. Namun, lama kelamaan Shodō mulai berkembang dan kini cukup banyak ditemui karya-karya kaligrafi jepang yang menggunakan huruf Katakana maupun Hiragana.
Shodo adalah seni
menulis indah (kaligrafi) Jepang, yang berasal dari huruf kanji kaku (menulis)
dan michi (cara). Meskipun shodo merupakan kebudayan yang cukup kuno, namun
orang Jepang masih mempertahankan kebudayaan itu, terbukti hingga saat ini
masih banyak orang yang tertarik untuk mempelajarinya, bahkan di
sekolah-sekolah para murid (biasanya murid SD) diajarkan shodo.
Untuk menulis kaligrafi
bahasa Jepang, hal pertama yang harus dikuasai tentunya tulisan Jepang,
mengingat urutan penulisan huruf Jepang tidak sama seperti menulis huruf
alphabet. Hal ini sangat penting, karena kesalahan sekecil apapun akan tampak
jelas pada hanshi. Selanjutnya adalah tata cara menggunakan fude. Cara memakai
fude yang benar adalah menggenggam bagian tengahnya, dan saat mencoretkan tinta
pada hanshi, fude diarahkan tegak lurus, pergelangan tangan dan siku tidak
boleh menyentuh meja.
Mungkin jika kita melihat
Shodo sepertinya mudah, tapi jangan salah banyak hal yang harus diperhatikan
dalam membuat Shodo, mulai dari urutan penulisan huruf, keseimbangan tebal dan
tipis goresan, dan tarikan garis. Bagi pemula mungkin akan merasa sulit
(termasuk saya), tetapi belajar menulis Shodo ini sangat menarik, karena kita
juga belajar teliti dan sabar saat menulis, sehingga bisa menghasilkan tulisan
yang cantik dan bermakna.
Alat dan Bahan dalam Shodō :
- Shitajiki, alas untuk kertas, biasanya yang lembut dan berwarna hitam.
- Bunchin, digunakan untuk menjepit kertas agar tidak bergeser, biasanya sudah tersedia di Shitajiki-nya.
- Hanshi, kertas tipis khusus untuk menuliskan kaligrafi
- Suzuri, tempat tinta yang keras (bisa terbuat dari batu atau bahan metal lainnya).
- Sumi, tinta berbentuk batang hitang yang nantinya dicampur dengan air, setelah itu digosokkan ke Suzuri untuk mendapatkan tintanya.
- Fude, kuas, ada berbagai macam gunakan sesuai kebutuhan
Berikut ini adalah dokumentasi kegiatan sodo Unesa yang dilaksanakan pada 18 Februari 2015 di Gedung T1.03.08 Prodi Pendidikan Bahasa Jepang, FBS, Unesa
Prakter langsung dengan pengajar shodo |
Pengajar sedang memperlihatkan cara membuat shodo |
Hasil latihan membuat shodo |
Foto bersama mahasiswa Unesa dan pengajar shodo |
Latihan membuat shodo |
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar